Renungan Dibalik Kekalahan DBL Sanmar

Semua sahabat Sanmar, kita kemarin (10-10-2012) baru saja menyaksikan Permainan DBL Santa Maria, mereka mau bermain dengan sangat semangat, sportif, dan pantang menyerah. Kita juga sebagai suporter mau memberikan kita semangat walaupun kita sudah tahu bahwa kita akan kalah. Walaupun kita kalah dalam pertandingan DBL kemarin, semua pemain DBL Sanmar mau sportif dan mengakui kekuatan SMP Vita, dan suporter tidak bersikap anarkis. Walaupun SMP Sanmar kalah tapi kita tidak sepenuhnya kalah karena "kemenangan" sejati adalah bisa mengalahkan diri kita dari tindakan tidak sportif, dan kemarahan dari diri sendiri. Dan SMP Santa Maria memilikinya. Dari peristiwa ini kita harus belajar mengalahkan diri dari nafsu diri. Semoga renungan singkat ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Renungan Pertama Saya

Halo, saya Surya, saya berumur 14 tahun di SMP Santa Maria Surabaya, saya membuat ini untuk memberi manfaat kepada orang-orang yang membaca artikel saya. saya berterima kasih bagi yang mau membaca artikel saya yang pertama ini.

Saya adalah anak biasa yang juga memiliki kenakalan dan dosa namun saya menyadari akan kesalahan saya. Dan sekarang saya mengikuti kegiatan Gereja yaitu Mudika dan Misdinar. Yang ingin saya katakan adalah saya tidak bermaksud sombong tapi ingin menunjukkan semangat saya untuk menebus kesalahan saya yang pernah saya lakukan dulu. Saya jujur, saya pernah membohongi orang tua saya, pernah membuat orang tua dan teman saya sedih dan saya juga pernah berkata kasar terhadap teman-teman saya. Namun saya ingin bertobat dan memperbaiki kelakuan saya agar saya bisa berubah menjadi orang yang lebih baik.

Pesan saya adalah kita harus mengakui kesalahan kita dan bertobat, namun hanya bertobat tidak ada artinya. kita harus berusaha memperbaiki diri, walaupun sedikit demi sedikit namun jika kita terus berusaha untuk memperbaikinya pasti kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Amin